"Apa kau bercanda? Bagaimana bisa dia melupakanmu!" bantahnya, setelah kuberitahu tentang sikap orang itu akhir-akhir ini. "Yah, mungkin aku sudah terlalu bosan untuknya sehingga dia muak menjamahku." "Tidak mungkin, dia sangat mencintaimu, dia bahkan rela menghabiskan waktu berjam-jam bersamamu, mendekapmu, membelaimu, bahkan memahami setiap ucapanmu!" bantahnya lagi. "Memang ku akui dia sangat sayang kepadaku setiap lima waktu tangannya tak pernah lepas menggenggamku. Tapi akhir-akhir ini dia berubah, sudah seminggu aku tak pernah dijamah dan di sini, di ruangan gelap ini, aku ditinggalkan sendiri. Mataku sembab menangis semalaman." Kau pun terdiam, mungkin berpikir apa memang ada yang salah denganku. Atau kau malah merenung, kenapa sesuatu seperti aku bisa dilupakan begini. Seketika ruangan menjadi terang, terdengar langkah kaki menghampiri. Semakin dekat dan lebih dekat lagi. "Aku melihat sosoknya, dia datang! Dia meng
Selamat pagi, jiwa 😁
BalasHapusSelamat pagi, fitri... 😅😅
HapusMantap jiwa...
BalasHapusKabarku?
Sendirian di rumah,
GA ngantor dulu hari ini, hehe
Semangat menulisnya Kakar...
Manis puisi pembuka harinya
:)
Makasih kang fery 😅😅
HapusPadahal gak pake gula itu, takut diabetes :v
Semoga dengan semakin banyak bersyukur, semakin banyak juga nikmat Allah yang diberikan pada kita. Aamiin ^^
BalasHapusAaamiiin... Ya Rabb
HapusMakasih mba nodiwa 😅😅
Alhamdulillah bahagia mblo :D
BalasHapusAlhamdulillah, mblo 😅😅
HapusSelamat pagi ....eh udah sore nih
BalasHapusHahaha... Selamat sore mba wid 😅😅
HapusWelcome morning. And now i feel this night.
BalasHapusHehe
Moga kita sllu brsyukur, sbagaimana matahari yg trus terbit
Aaamiin.... 😅😅
HapusSelamat malam, jiwa^^
BalasHapusSelamat malam mba hikmah 😅😅
Hapus