Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Perempuan Itu ...

Gambar
Waprof Suatu hari di kota Los Angeles, Amerika Serikat.  "Mau kemana?" "Ke Bank Sperma." "Untuk apa?" "Aku ingin mempunyai anak biar hari-hariku tidak sepi. Cukup hatiku saja yang sepi, tidak dengan kehidupanku." "Kenapa tidak menikah saja?" "Aku ingin punya anak, bukan suami." Perempuan itu berlalu meninggalkan imannya. #FM #KN #Onedayonepost

Teman itu Sesuatu

Gambar
Google.com Berteman dengan banyak orang itu sesuatu. Kadang, ada teman baru yang bisa bertahan lama, ada juga yang sudah berteman lama akhirnya menjadi entah, tak tahu kabarnya. *** "Boleh kenalan gak, nama kamu siapa?" "Desi," jawabnya singkat. "Oh, Desi. Sekarang kita temen ya .... " Aku mengulurkan tangan untuk menjabat tangannya. "Iya," jawab Desi tersenyum, membalas uluran tanganku. Kami pun tertawa. "Ini adik Desi," Desi memperkenalkan anak yang duduk di sebelahnya. Anak itu acuh tak acuh karena sibuk melahap kue bolu, sesekali tertawa melihat tingkah sekumpulan anak lelaki di hadapan kami. "Namaya siapa?" tanyaku sambil memegang-memegang pipi adik Desi. Sebelum Desi menjawab ada suara memanggilku dari arah belakang, "Ca, sini Ca!" seru anak perempuan yang tak jauh dari keberadaan kami, dia melambai-lambaikan tangannya agar aku segera menghampiri. Aku pun menoleh "Sebentar ya, Desi.

Aku dan Sebuah Cerita

Gambar
Doc. Pribadi Saat itu usiaku lima tahun. Aku suka sekali mengobrak-abrik meja rias Mami, "Ini apa sih?" Aku mengambil sebuah benda kecil berbentuk panjang, saat dibuka terlihat sesuatu berwarna merah di dalamnya. "Ini kan yang biasa dipakai mamih di bibir." Aku mencoret-coret benda itu ke tangan, "wah ... seru!" teriakku girang melompat-lompat. "Ayo kita keluar," ajak Mami dan aku pun menurut. *** Tempat ini sangat ramai, banyak mobil-mobil besar berjejer rapi. Aku dan Mami duduk di sederetan kursi besi, di samping atasnya ada kaca yang tengahnya bolong, Mami memasukkan tangannya dan beberapa lembar rupiah ke lubang itu. Kudengar dua orang bapak-bapak bercerita, dari pembicaraan mereka aku pun tau ternyata tempat ini namanya terminal bus. "Tunggu sebentar di sini, ya. Mamih mau ke sebrang sana sebentar," ucap Mami setelah membeli tiket seraya menjulurkan telunjuknya ke warung yang bergelantungan banyak makanan. Sebe

Sesosok Member ODOP Batch 3

Gambar
Sebenarnya ini tantangan yang sudah kadaluwarsa. Ketika kelas bubar tantangan dikerjakan. Tapi tak mengapa, hitung-hitung memberi ide ke saya untuk menulis. Karena dalam minggu ini pikiran saya buntu dan bingung untuk mencari ide dalam tulisan. Mau menulis apa juga tidak tau. Ya sudah, akhirnya saya menulis tantangan dari kelas non fiksi yang bisa dikatakan sudah basi. Tapi tak apalah ya kakah pj. Keep smile 😊😊 Awalnya saya tidak ada kepikiran mau menulis tentang siapa di member odop, sehingga seseorang menawarkan dirinya untuk dijadikan inspirasi dalam tulisan saya. Sebenarnya bukan menawarkan diri tapi dia menawarkan member odop yang lain, tapi saya mah ogahan karena tak terlalu dekat dengan member-member yang lain, nanti pada bingung kenapa tiba-tiba sksd, banyak tanya lagi, makanya saya todong langsung saja dia, kenapa bukan kamu? Dan dia pun bersedia. Asiik .... Baiklah, pertanyaan pertama yang saya tanyakan kepadanya adalah sejak kapan menyukai literasi? Dia menjawab,

Tidak Ada yang Paling Mengenal Siapa Kamu, Kecuali Dirimu Sendiri

Gambar
doc.pribadi Jika ada teman yang mengatakan dia sangat mengenalmu. Itu bohong. Mereka hanya sebagian orang baru, lalu masuk ke hidupmu dalam hitungan tahun. Tidak sejak kau baru dilahirkan dan menemanimu setiap waktunya dari hari ke minggu, bulan, hingga tahun ke tahun sampai seusiamu sekarang. Jadi mereka hanya mengenal luarnya saja. Semua perjalananmu, bagian hidup yang kau lalui sendiri hanya kamu yang tau. mereka hanya penonton atau sekedar figuran dari kisahmu, yang kau sebagai pemeran utamanya. Jadi, abaikan semua mulut yg berkata aneh tentang hidupmu. Seburuk apapun jalan yang pernah kau lalui, itu hidupmu, bukan hidup mereka. Abaikan mulut-mulut yang men-judge-mu, abaikan! Yakin saja dengan sebuah hasil. Tetap tegakkan kepala meskipun tak lagi tau arah untuk menengadah. #KN #renungan #onedayonepost

Menghakimi Ibadah Seseorang Adalah Tindakan Kriminal

Gambar
Beberapa hari lalu saya melihat sebuah postingan seorang teman di wall facebooknya dengan menjudge ibadah seseorang. Taukah kamu? Menjudge ibadah seseorang adalah tindakan kriminal dan itu fitnah besar-besaran terhadapnya. Apakah kamu tau bagaimana ibadahnya? Sedangkan kamu pun mungkin jarang melakukan ibadah seperti halnya dia. Lalu, kenapa kamu mempertanyakan ibadah seseorang? Bukankah ibadah seorang manusia hanya Allah yang tau, Dialah Tuhanku, Tuhanmu Tuhan kita yang dengan kehendak-Nyalah ibadah tersebut bisa diterima atau tidak. Kamu mempertanyakan ibadah seseorang, apakah ibadah itu mencegah perbuatan keji atau sebatas sifat ria? Lantas mengklaim seorang tersebut telah memiliki sifat iri hati dan lain-lain.  Mulailah intropeksi diri, Teman. Patutkah kita menghakimi ibadah seseorang dikarenakan sikapnya yang berubah kepada kita. Sebelum berkata berpikirlah, renungilah, kenapa sikapnya bisa berubah? Ataukah dia memang seperti itu. Ataukah ada yang salah dengan sikap