Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Ketika Cadar Bukan Lagi Impian

Gambar
Hampir enam bulan selembar kain itu istiqomah menutupi separuh wajahku. Karena sehelai kain banyak keajaiban yang aku dapat dan benar aku merasa lebih dekat kepada-Nya. Awalnya keluarga melarang, terutama ibu, tapi dengan kesungguhan dan kesanggupanku untuk bertahan memakainya akhirnya keluarga mengalah walaupun tetap tidak terlalu mendukung dengan pilihan ini. Cadar, mengapa bercadar? Seperti teroris, seperti ninja, pertanyaan atau kata-kata itulah yang terlontar kepadaku ketika tetangga melihat saat aku keluar rumah. Dan lebih ekstrem aku malah dibilang hantu. Aku jawab pertanyaan atau kata-kata mereka dengan senyuman saja. Mengapa bercadar? Bukan sekadar mengikuti sunnah Rasul saja, tapi cadar adalah impianku dari kecil. Saat kecil ketika melihat seorang bercadar dalam hatiku selalu berkata: “Aku ingin seperti mereka, jika besar nanti aku akan memakai cadar”. Waktu pun berlalu aku sudah dewasa tapi hal itu tak juga terwujud. Awalnya aku masih berusaha mengubah penampi