Tikungan yang Dirindukan

Ada sesuatu yang saya rindukan ketika menempuh perjalanan. Setiap pergi dan pulang kerja saya selalu melewati jalan ini. Kelihatannya saja jalan ini lurus dan mulus, sebenarnya jalan yang selalu mengantarkan saya ke kantor dan pulang ke rumah itu bergelombang. 

Banyak bukit-bukit kecil yang berjejer rapi di permukaanya. Ketika dilewati akan terasa ke tidak rataanya. Perjalanan kita akan terombang-ambing seperti menunggangi seekor kuda.

Hal itu bertujuan agar pengendara tidak terlalu kencang membawa mobil atau motor, karena tikungannya sangat tajam.


Bisa dilihat dari gambar tikungannya itu menurun dan berbelok tajam. Di tengah-tengahnya tepat ada sebuah jembatan kecil yang di bawahnya jurang.


Untuk mengambil gambar ini pun saya sangat berhati-hati. Takutnya motor yang saya kendarai tidak bisa terkendali. Tapi Alhamdulillah, saya bisa mengambil gambarnya dengan baik, menurut saya.

Kalau malam tiba jalanan ini sangat sepi dan gelap. Hanya beberapa lampu jalan yang menerangi dengan cahaya temaram.

Pernah saya pulang malam, dan melewati jalan ini, mungkin karena sudah terbiasa jadi tidak merasakan apa-apa. Beda, ketika saat pertama kali melewatinya, saya merasa takut dan merinding.

Setelah cukup berani pulang malam, untuk melewati jalanan ini. Saya lebih suka jalan sendiri dari pada ada pengendara lain di belakang. Apalagi jika pengendara itu lelaki yang berboncengan dengan temannya yang juga lelaki, saya merasa waswas karena bisa jadi itu begal atau semacamnya. Tetapi kota ini aman, tidak ada preman labil yang alay jadi bisa merasa nyaman.

Sudah dua tahun saya berada di kota Aceh ini. Baru satu bulan melewati tikungan tajam itu. Menemui tikungan ini dalam perjalan hal yang sangat saya nanti. Ketika ia mulai tampak, rindu akan bantal dan kasur tak lama lagi akan terealisasikan. ^^

#RNue
#Tantangan
#ODOP_Batch3

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Lupakan Aku

Met Milad Kak Rita

Teman yang Bagaimana Kamu?