Koleksi Hati


"Kamu yakin nggak suka sama aku?!" tanya perempuan berambut kepang itu histeris, tangan kiri memainkan gunting rumput yang baru saja dibeli, mata sipitnya menatap tajam ke lelaki yang tertunduk tak berdaya.

Plakk!!! Tamparan keras mendarat di pipi kiri Juno. Badannya menggigil berhadapan dengan wanita yang baru dipacarinya tiga hari.

Ketrin, gadis berwajah oriental, bibir tipis sakura dan rambut hitam legam. Sedang berlenggak-lenggok di depan Juno yang lebih mirip seorang pesakitan yang baru divonis hukuman mati.

Sebenarnya dia ingin melawan, terlihat dari kepalan tangan yang terikat di belakang kaki meja. Tapi apalah daya, dia harus menuruti kemauan perempuan itu, karena saat ini nyawanya sedang terancam.

"Perempuan gila! Apa yang akan kamu lakukan padaku?!" teriaknya lantam sedikit meringis menahan sakit.

Sebuah tinju dihadiahkan Ketrin tepat di tulang hidungnya, darah segar menetes lembut ke bibirnya. Perempuan itu tertawa sombong.

"Cih! Kau masih bertanya? Tidakkah kau sadar apa yang kau lakukan padaku?" Perempuan berponi ini menatap Juno lekat-lekat lantas membuang muka.

"Aaaaaah!!! Hahaha ...,"  jeritnya lalu tertawa seperti kesurupan.

"Ketrin, bisakah kita bicarakan dengan baik-baik?" Juno memelas.

"Tidak!"pekik Ketrin, perlahan langkahnya mendekati Juno dan teriakan lelaki bermata abu-abu itu menggema di gudang persembunyian wanita psikopat itu.

Melihat kejadian dua hari lalu, sakit hati Ketrin tak tertahankan. Juno, lelaki tampan, blasteran Belanda yang dipujanya berhubungan intim dengan temannya sendiri. Kejadian itu terlihat saat keduanya berada di toilet rusak yang ada di kampus.

Dari pagi, saat datang ke kampus, dia sudah curiga dengan gerak-gerik lelaki jangkung sang pujaan. Kecurigaan terhadap pacarnya membuat wanita berkaca mata ini mengikuti ke mana langkah Juno pergi. Juno masuk ke toilet rusak kampus, ternyata Winslet teman yang sangat baik menurutnya sudah menunggu dengan gaya khasnya, menggoda.

Sambil menahan isak, Ketrin mendengar desahan mereka yang bercerita tentang dirinya.

"Cuma kamu yang aku cinta, Sayang! Ketrin, si gadis culun itu beda jauh denganmu. Dia begitu bodoh mau menjadi pacarku, padahal aku hanya memperalat dia agar memberikan kunci jawaban saat kita UTS nanti." Perempuan itu tertawa menggoda.

Ketrin mendekap kedua tangan di mulut, isaknya nyaris terdengar. Dia berlari ke gudang yang sudah bobrok, berada di samping gedung utama kampus. Tempat persembunyian handal untuk menghilangkan rasa sedih saat dia dibully.

Di dalam gudang, Ketrin histeris. Gudang yang berantakan semakin tak karuan, kardus-kardus berserakan kesana-kemari. Dia berpikir keras, Kepalanya mendekap di atas meja besi tempat peralatan anak kimia yang tidak terpakai.

Wanita lugu ini mendongak, melepas kacamata bundarnya dan berkata, "kau milikku Juno!" Dia menggeram dan tertawa.

--
Benda itu disiramnya dengan sebotol air keras, lalu dimasukkan ke dalam toples kristal berbentuk love, dihiasnya dengan pita berwarna pink warna kesukaanya.


Dia berhasil menambahkan koleksi hati pada lemari pink helo kitty miliknya. Toples hati yang berada di kamarnya sudah semakin banyak. Ada hati Yusuf yang menolak cintanya secara halus, Wahyu yang berjanji menikahinya tapi batal dan Asep yang mencintainya dengan tulus tapi tidak direstui orangtua Asep.

Dipandangi hati-hati itu, lalu dibelainya hati Juno yang masih merah, terdapat sebuah tulisan dengan ukiran pisau 'Ketrin & juno forever' lalu dia tertawa menggila.

#RNue
#ODOP_Batch3

Komentar

  1. Balasan
    1. Kalo jadi film, momo ya jadi ketrinya... Hahaha

      Hapus
    2. Boleh Karin..
      Psti pnuh penjiwaan sy memerankannyaa😈😄

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Met Milad Kak Rita

Aku yang Bukan Aku

Cinta Tak Harus Memiliki