Shakilla's Story

Tatapannya mengintimidasi, menelanjangi setiap gerakkanku. Aku berlari dan terus berlari. Berharap bisa melupakanmu. Masa lalu!

Aku yakin. Meninggalkan seluruh kenangan baik dan menyakitkan, adalah salah satu cara Tuhan mendewasakan. Tidak semua hal bisa kembali datang. Bahkan, ketika sebuah penyesalan pada akhirnya menjadi sebuah pengakuan.

~Haura Shakilla 
---- ------ ------ ----- ---- ----- -------- -------- ------ ------ ----- ---

nuekarhien@gmail.com

Bintang di cakrawala hatinya mendadak mati, seperti halnya semua cinta juga mati. Cinta, apa itu cinta? Mencintai atau dicintai? Dia seakan mual. Menjijikkan!

Harapan demi harapan telah tersusun rapi dalam jurnal Shakilla, yang kemudian akan direalisasikan di tahun ini, tahun yang baru beberapa hari menduduki masanya. Shakilla, bertekad akan memusnahkan prediket jomblo dalam dirinya. Tapi semua berakhir, seperti mengharap salju turun di musim panas tak akan pernah terjadi.

"Mungkinkah ... mungkinkah kutukkan cinta itu masih ada?" gumamnya.

Matahari mulai mendekap dalam pelukan malam. Wanita ini baru pulang dari kantor. Telat, sudah hal biasa. Bahkan tanpa telat dia merasa tidak sedang bekerja. Menyusuri jalanan gelap seorang diri harus dilalui agar cepat sampai ke apartemen.

Rasa kecewa menepis semua ketakutan yang ada pada dirinya. Jalanan ini sangat sepi, mirip dengan terowongan casablanca di film horor Indonesia yang endingnya entah. Dengan jalan ini apartemen Shakilla terasa lebih dekat memang. Tapi hal ini jarang sekali dilakukannya. Entah kenapa malam ini Shakillah berani melewatinya.

Siapa yang tau keadaan hati, terkadang wanita yang sedang rapuh dalam suatu masalah bisa menjadi sangat kuat jika dihadapi masalah yang tak terduga. Langkahnya santai, terlihat dua lelaki yang sedang mabuk, hal itu sudah menjadi pandangan biasa. Shakilla terus berjalan melewati kedua lelaki itu.

Aman, pikirnya. Dia terus berjalan dengan kecepatan tak terduga, sampai pada kelokkan terakhir. Dia melihat sesosok makhluk yang aneh. Makhluk itu bersayap, tidak begitu jelas, hanya saja sayapnya berwarna putih namun kusam dan sepertinya dia terluka. Shakilla mendekatinya tanpa ada rasa takut, lantas dia pun terkejut.

"Hari itu, aku bisa berdamai dengan masa laluku. Hari itu aku juga bertemu dengan masa depanku, hari itu yang selalu kuingat dalam kisahku."

#kn
#fantasy