Saat bertemu Ana di sebuah cafe . Aku hanya diam dan mengaduk-aduk jus alpukat tanpa meminumnya. Pandanganku jauh menerawang, imajinasiku muncul dengan liarnya. Terlihat kenangan masa lalu di sana. Adegan demi adegan bermain tanpa jeda, lelah, dan kalah. "Kenapa melamun?" tanya Ana. Adegan itu seketika buyar. A ku terkejut! Lantas menjawab dengan datar, "masih teringat dia." "Sudahlah, dia kan sudah menikah dengan wanita lain. Masih banyak yang menunggu kamu di depan sana. Ayo move on!" Ana memegang tanganku dan menggenggamnya. Matanya menatapku prihatin. Aku menatap Ana, kemudian mengalihkan pandangan ke jus alpukat yang sudah mencair. "Move on itu bukan hanya tentang lupa, tapi bagaimana bisa tersenyum saat merasakan luka. Aku gak bisa seperti itu, An." Rasa cinta selalu disertai rasa ingin memiliki. Aku merindukannya," jelasku padanya memelas. Ana menghela nafas, melepaskan genggamannya, semenit kemudia
Datar kali ahh...
BalasHapusDatar kali 😂
BalasHapusKata terakhirnya itu loh yg bikin jleb: "semoga langgeng sampai kakek dan neneknya tetap jadi nenek2". :D
BalasHapusDatar2